Tidak diragukan saudara-saudara kita
yang terjerat dalam pemahaman takfiri (suka mengkafirkan) adalah
saudara-saudara yang semangat menegakkan syari'at Islam. Akan tetapi
tentunya bukan hanya mereka saja yang rindu untuk ditegakkan syari'at
Islam. Demikian juga bukan hanya mereka yang benci kepada kesyirikan dan
kekufuran, akan tetapi masih banyak saudara-saudara mereka yang lain
yang juga benci dan selalu memperingatkan umat akan bahaya kesyirikan
dengan berbagai macam jenisnya.
Hanya saja saudara-saudara kita
–yang hobi mengkafirkan- tersebut sangat memfokuskan pembahasan
kesyirikan pada permasalahan "Berhukum dengan selain hukum Allah".
Berangkat dari kesalahpahaman tentang permasalahan "Berhukum dengan
selain hukum Allah" maka menimbulkan pengkafiran berantai ala "MLM".
Tentu saudaraku yang "hobi"
mengkafirkan tidak suka atau tidak ridho dengan gelar yang buruk ini
"Takfiri" jika distempelkan dan dicapkan pada dirinya. Karena
bagaimanapun gelar "takfiri" sangat bermakna konotasi. Akan tetapi jika
kita kembali kepada kenyataan aqidah dan praktek mereka…ternyata inilah
sifat dan gelar yang tepat dan sangat pas jika ditempelkan kepada
saudara-saudara kita yang berpemahaman takfir tersebut. Terlebih lagi
jika kita menelaah pernyataan-pernyataan berani yang dilontarkan oleh
tokoh-tokoh mereka (dalam hal ini adalah Ustadz Aman Abdurrahman dan
Ustadz Abu Bakar Ba'asyir), sebagaimana yang telah dinukil oleh
situs-situs pendukung dan penebar pemahaman kedua ustadz ini seperti :
(1) Arrahmah.com, (2) Millahibrahim.wordpress.com, dan (3) voa-islam.com
Berikut contoh-contoh pengkafiranberantai tersebut, sebagaimana termaktub dalam situs-situs tersebut :
Pertama : Arab Saudi negara kafir.
Seorang muslim tentunya bahagia masih ada suatu negara yang masih
menegakkan hukum Islam, hukum rajam bagi yang berzina, hukum pemotongan
tangan bagi yang mencuri, qisos (dipenggal kepala) pagi yang membunuh
orang lain dengan sengaja tanpa hak, qisosbagi yang mempraktekan sihir,
dll. Itulah negara Arab Saudi, yang pada negara tersebut tidak akan
ditemukan sebuah tempat ibadah agama lain…, tidak akan ditemukan
perayaan hari natal…, tidak akan ditemukan bar dan discotik.., apalagi
tempat lokalisasi perzinahan, serta keamanan yang luar biasa.
Sebagaimana hal ini bisa dirasakan oleh para jama'ah haji. Tidak ada
kuburan yang disembah.., tidak ada penyembelihan kepada jin.., dan tidak
ada praktik-praktikesyirikan secara terang-terangan. Demikian juga Arab
Saudi adalah satu-satunya negara yang memiliki Lembaga
al-AmrbilMa'ruufwaAn-Nahyu 'anal-Munkar. Tentunya tidak ada yang
mengatakan bahwa Arab Saudi adalah negara Islam yang sempurna…??. Tidak
seorangpun yang menyatakan demikian. Bahkan kita sendiri melihat masih
ada kekurangan pada kerajaan Arab Saudi. Akan tetapi itulah negara yang
terbaik yang adasaatini, yang kita terus memohon kepada Allah agar tetap
menjaga negara ini dan mengarahkannya kepada yang lebih baik.
Akan
tetapi anehnya, ada seorang ustadz yang bukannya mendoakan agar Arab
Saudi menjadi lebih baik, akan tetapi malah berbahagia jika Arab Saudi
runtuh..!?. Dalam sebuah tulisan yang berjudul "Masa-masa akhir
menjelang runtuhnya Thaghut Saudi", UstadzAman Abdurrahman berkata : ((Arab Saudi
adalah negara paling akhir dalam keterbongkaran kekafiran dan
kethaghutan mereka, yang selama ini mayoritas umat Islam atau bahkan
aktivis Islam meyakini bahwa Saudi adalah negara Islam. Hari demi hari
semakin terbongkar kekafiran mereka di hadapan umat Islam dan bahkan di
hadapan para syaikh mereka yang selama ini selalu melindungi dan menjadi
pilar pengokoh kekuasaan mereka. Bergembiralah wahai kaum muslimin
dengan semakin nyatanya kejahatan Dinasti Saudi dan kekafiran mereka
serta loyalitas mereka kepada Salibis Amerika dan Zionis Yahudi. Tunggulah saatnya kehancuran mereka
dan penguasaan ikhwan tauhid setelahnya)), silahkan baca
(http://millahibrahim.wordpress.com/2013/08/17/masa-masa-akhir-menjelang-runtuhnya-thaghut-saudi/)
Entah
apa yang dikehendaki oleh Ustadz Aman Abdurrahman ini…?!, apakah ia
ingin Arab Saudi hancur, lalu ia bersama rekan-rekannya mendirikan
negara Islam di Arab Saudi menggantikan raja Saudi, lalu menyerang
Amerika dan Yahudi??. Apakah semudah itu…??. Apakah itu yang hendak
digembira riakan??. Ingin agar tidak ada yang mengatur jama'ah haji dan
umroh…
Selanjutnya…
Kedua : Indonesia negara musyrik dan kafir
Jika
Arab Saudi yang menjalankan hukum Islam saja divonis kafir maka
bagaimana lagi nasib NKRI?. Ustadz Abu Bakar Ba'asyir berkata : "Negara
Indonesia (NKRI) adalah negara musyrik dan kafir" (silahkan baca
http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2013/08/15/26277/ustadz-baasyir-indonesia-berhukum-thaghut-umat-islam-dilarang-patuh/#sthash.H5wyoNld.dpbs).
Selanjutnya …
Ketiga : Kepala Negara Indonesia Kafir.
Jika
negaranya kafir, maka tentunya sang presidennya juga kafir, karena
menjalankan kekafiran dengan berhukum dengan hukum selain hukum Allah
kafir. Presiden Indonesia SBY disebut oleh mereka sebagai thaghut
(gembong kekufuran), silahkan lihat
http://www.arrahmah.com/read/2012/01/11/17338-ustadz-abu-bakar-baasyir-penguasa-nkri-sejak-merdeka-hingga-saat-ini-adalah-thaghut.html).
Jangankan
presiden NKRI bahkan tokoh Ikhwanul Muslimin yaitu Mursi -presiden
Mesir- juga divonis kafir tatkala menjadi presiden (silahkan baca
http://millahibrahim.wordpress.com/2013/10/17/penjelasan-kekafiran-mursiy-saat-menjadi-presiden-mesir/).
Selanjutnya …
Keempat
: Pegawai negeri secara umum kafir (meskipun tidak semuanya).
Sebagaimana yang telah dinyatakan oleh Ustadz andalan kaum takfiri yaitu
Aman Abdurrahman (silahkan lihat
http://www.arrahmah.com/read/2007/11/29/1317-status-pegawai-negeri-pemerintahan-thaghut.html)
Karena
negara Indonesia negara kafir dan musyrik, demikian juga kepala
negaranya yang berhukum dengan hukum kafir, maka yang bekerja sebagai
pegawai negara tersebut juga terancam kafir.
Perinciannya sebagai berikut;
-
Seluruh kepala negara (baik presiden, Amir, maupun Raja) adalah kafir
bahkan thaghut (gembong dan penyebab kekufuran berantai). Aman
Abdurrahman berkata ((Penguasa zhalim yang merubah aturan-aturan (hukum)
Allah, thaghut semacam ini adalah banyak sekali dan sudah bersifat
lembaga resmi pemerintahan negara-negara pada umumnya di zaman sekarang
ini. Contohnya tidaklah jauh seperti parlemen, lembaga inilah yang
memegang kedaulatan dan wewenang pembuatan hukum/undang-undang. Lembaga
ini akan membuat hukum atau tidak, dan baik hukum yang digulirkan itu
seperti hukum Islam atau menyelisihinya maka tetap saja lembaga berikut
anggota-anggotanya ini adalah thaghut, meskipun sebahagiannya mengaku
memperjuangkan syari’at Islam. Begitu juga Presiden/ Raja/Emir atau para
bawahannya yang suka membuat SK atau TAP yang menyelisihi aturan Allah,
mereka itu adalah thaghut)), silahkan baca
(http://millahibrahim.wordpress.com/seri-materi-tauhid/seri-4-siapakah-thaghut/)
- Seluruh anggota DPR dan MPR kafir, karena membuat hukum selain hukum Allah
-
Seluruh jaksa dan hakim adalah kafir, dan seluruh yang bekerja di
departemen kehakiman dan pengadilan konsekuensinya juga kafir
- Seluruh anggota polisi kafir, karena ikut membela negara yang berhukum dengan hukum Allah
-
Seluruh anggota ABRI, baik angkatan udara, angkatan laut, maupun
angkata darat, semuanya kafir karena ikut membela negara kafir Indonesia
yang berhukum dengan selain hukum Allah
Aman Abdurrahman berkata
((seperti anggota MPR/DPR, baik dia disumpah ataupun tidak maka dia
tetap kafir, juga hakim, jaksa, tentara, polisi, baik mereka ada sumpah
ataupun tidak, mereka tetap orang kafir))
Setelah itu rantai pengkafiran berlanjut :
-
Mengkafirkan semua yang membantu terlaksananya sidang-sidang DPR/MPR.
Aman Abdurrahman berkata ((Atau orang bekerja di sekretariat gedung
DPR/MPR, dimana dia yang mengatur program-program atau berbagai acara
rapat atau sidang mejelisthaghut ini)).
Ini melazimkan
pengkafiran yang ngawur membabi buta, sehingga semua orang yang
kerjaannya ada hubungan dengan kegiatan DPR/MPR maka dihukum kafir !!.
Termasuk para pedagang yang menyediakan makanan dalam sidang-sidang
tersebut.., para tukang sapu yang membersihkan ruangan sidang tersebut…,
pokoknya semua yang iktu nimbrung membantu jalannya persidangan DPR/MPR
maka divonis kafir
- Semua pegawai negeri yang tatkala
menjadi pegawai negeri disumpah maka dia telah kafir. Aman Abdurrahman
berkata ((apapun bentuk dinasnya selama ada sumpah untuk loyal kepada
hukum thaghut maka dia kafir)) (lihat
http://millahibrahim.wordpress.com/2007/11/02/status-bekerja-di-dinas-pemerintahan-thaghut/).
Ini merupakan bentuk pengkafiran pegawai negeri secara menyeluruh,
karena rata-rata pegawai negeri terkena sumpah
- Sekedar
menyanyikan lagu garuda pancasila meskipun meyakini kebatilan dan
kesyirikan pancasila sudah cukup untuk menjadikan penyanyi tersebut
otomatis kafir. Aman Abdurrahman berkata ((Pancasila adalah falsafah
syirik, maka orang-orang yang ‘sekedar’ ikut menyanyikan lagu Garuda
Pancasila adalah telah keluar dari Islam, baik karena alasan basa-basi
atau karena takut (kecuali dipaksa), meskipun dia itu benci dengan
Pancasila dan para pendukungnya serta cinta kepada Tauhid dan kaum
muwahhidin, karena dia mengikuti orang-orang musyrik dalam
kemusyrikannya)) (lihat
http://millahibrahim.wordpress.com/seri-materi-tauhid/seri-8-hukum-berloyalitas-kepada-musyrikin/)
-
Pejabat yang mengatakan "kami hanya menjalankan tugas/prosedur atasan"
maka telah kafir. Aman Abdurrahman berkata ((Bila saja orang yang
mengikuti apa yang membuat murka Allah telah divonis murtad oleh-Nya,
maka apa gerangan dengan banyaknya orang yang berposisi sebagai bawahan
mengatakan kepada masyarakat “Kami hanya menjalankan tugas” setelah sang
pejabat atasan membuat undang-undang kafir kemudian si bawahan itu
melaksanakannya))
- Hanya sekedar anak-anak mengikuti
pelajaran PMP atau PPKN maka otomatis menjadi kafir. Aman Abdurrahman
berkata ((Bila orang yang taat dalam sebagian kekafiran Allah
SubhanahuWaTa’ala memvonisnya sebagai orang murtad, maka apa gerangan
dengan:…Anak-anak sekolah mengikuti pelajaran falsafah syirik dengan
alasan mengikuti proses pembelajaran dan berkata: “Karena jika tidak
(ikut), maka kami tidak akan lulus”))
- Anak-anak aja
dikafirkan apalagi mahasiswa. Aman Abdurrahman berkata ((Seperti saat
ujian siswa memuji Pancasila, demokrasi, Undang Undang Dasar 1945, dan
lain-lain. Atau kagum dengannya atau bangga dengannya demi mendapatkan
nilai ujian, maka dia itu kafir meskipun benci akan hal-hal itu dan para
pendukungnya serta cinta kepada Tauhid dan kaum muwahhidin.))
-
Seluruh pemilik sekolah resmi yang diakui pemerintah adalah kafir. Aman
Abdurrahman berkata ((Seperti itu pula orang yang ingin membuat lembaga
yang diakui thaghut, sedangkan thaghut mensyaratkan adanya mata
pelajaran falsafah syirik (mis. PPKN) lalu mereka menerima syarat itu,
maka hukumnya sama saja.))
- Bahkan meskipun berdusta
akan menyetujui tetap saja divonis kafir. Aman Abdurrahman berkata
((Bahkan bila dia berjanji dusta untuk memenuhi syarat itu terhadap
thaghut, tetap hukumnya sama saja))
Kelima
: Yang menyatakan para bombers sebagai teroris divonis kafir. Ustadz
Abu Bakar Ba'asyir berkata : "Kalau ada umat Islam yang menganggap
alqaidah sebagai teroris maka batal syahadatnya" (lihat
http://www.youtube.com/watch?v=ZKQ3vue2T80, lihat juga
http://www.youtube.com/watch?v=ZLDZ-vMevw4). Semua ini adalah bentuk
mengkafirkan dengan kelaziman. Jika ada orang yang menyatakan mujahid
(tukang bom) adalah teroris maka berarti ia telah membantu Amerika dalam
menyerang kaum muslimin. Dan barang siapa yang membantu Amerika untuk
menyerang kaum muslimin maka ia telah kafir !!!
Keenam : Warga negara Indonesia (bahkan kaum muslimin dunia) pada umumnya kafir
Ini sangat jelas dari perincian di atas. Jika anak-anak yang ikut
belajar filsafah syirik (PMP atau PPKN) dianggap musyrik, maka
sesungguhnya hampir seluruh warga negara Indonesia yang pernah berlajar
di bangku sekolah telah kafir !!!. Dan kebanyakan mereka belum bertaubat
dari kekafiran mereka.
Demikian juga betapa banyak warga negara
Indonesia yang menyatakan praktik bom bali merupakan bentuk praktek
teroris??. Apakah mereka semuanya telah batal syahadatnya??, telah
kafir??. Sungguh hanya segelintir kecil warga negara Indonesia yang
mendukung al-Qoidah dan para bombers di Bali??. Nah sisanya bagaimana??.
Semua telah batal syahadatnya??. Bahkan bukan Cuma warga negara
Indonesia…, hampir seluruh warga negara Saudi juga tidak setuju dengan
pengeboman membabi buta yang dilakukan oleh para teroris dengan slogan
jihad. Apakah mereka juga kafir??. Nah para imam masjid al-Haram dan
Al-Masjid Nabawi juga kafir dan murtad??
Kesimpulan :
Sepertinya –mohon maaf wahai para saudaraku yang kami cintai, yang hobi
mengkafirkan- memang sepertinya sangat pantas dan cocok jika kalian
disebut "Takfiri" (Tukang mengkafirkan). Dan saya rasa kalian –wahai
saudara-saudaraku- tidak menolak gelaran ini, karena memang kalian wahai
saudara-saudaraku meyakininya bahkan menggembar-gemborkannya…bahkan
membanggakannya !!!
Bersambung….
Kota Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam-, 14-02-1435 H / 17-12-2013 M
Abu Abdil Muhsin Firanda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar