Setidaknya semenjak 1970-an Arab Saudi telah memberikan bantuan asing
ke berbagai negara dan organisasi. Antara tahun 1976 dan 2006, jumlah
bantuan pembangunan luar negeri Arab Saudi mencapai sebesar 49 juta
Pound sterling,
[1]
Rasio ODA/GNP Arab Saudi memiliki rata-rata 4,2% selama periode ini,
jauh di atas jumlah tertinggi yang dikeluarkan oleh negara-negara lain
dalam Development Assistance Committee yang rata-rata DAC-nya adalah
0,35%.
[2]
Dengan ukuran basis per-kapita, Kerajaan ini merupakan penyumbang
bantuan terbesar di seluruh dunia meskipun bantuan tersebut mayoritasnya
diberikan kepada negara-negara Muslim.
[1][3] Ini adalah
daftar sumbangan dan bantuan amal yang diberikan oleh pemerintah dan atau masyarakat
Arab Saudi dalam rangka kemanusiaan dalam berbagai kesempatan:
Diatas tahun 2000
Rombongan anak yatim yang diundang Raja Abdullah untuk berangkat haji pada 2014
Pembangunan masjid di berbagai wilayah |
Indonesia |
2003-2015 |
± 850 Masjid |
Raja Arab Saudi melalui Yayasan Makkah Al-Mukaramah perwakilan
Indonesia telah membangun 850 masjid selama kurun waktu 12 tahun di
Indonesia. Selain itu juga bantuan dalam kegiatan sosial lain, seperti
Hewan Kurban, Buka Puasa Bersama dan pembinaan anak yatim sebanyak 20
ribu orang diseluruh Indonesia.[4] |
Bantuan bagi korban gempa bumi dan tsunami di Aceh |
Indonesia |
2004-2014 |
± US$70 juta[5] |
Bantuan bertahap semenjak tahap rehabilitasi dan rekontruksi Aceh
hingga tuntas pada April 2014 yang berbentuk pembangunan 1.500 rumah,
pengeboran sumur dan penyulingan air bersih, pembangunan rumah sakit,
klinik kesehatan, panti yatim piatu dan renovasi Masjid Raya Baiturrahman.[6][7]
Sejak 2006, Arab Saudi telah menyalurkan beasiswa melalui OKI
Indonesia kepada lebih dari 13 ribu anak yatim di Aceh. Hingga 2014,
sebanyak 5.310 anak yatim Aceh aktif menerima bantuan beasiswa setiap
bulannya. Pada september 2014 sebanyak 105 anak yatim korban Tsunami
asal Aceh diundang secara khusus oleh Raja Abdullah untuk menunaikan
ibadah haji.[8] |
Bantuan bagi korban gempa bumi 2006 di Yogyakarta[9] |
Indonesia |
2006 |
± Rp3,4 miliar. |
Tidak tersedia |
Bantuan korban banjir di Jakarta[9] |
Indonesia |
|
± Rp5,7 miliar. |
Tidak tersedia |
Bantuan finansial terhadap Palestina |
Palestina |
Setiap tahun |
Tidak terhitung |
Selama beberapa dekade keluarga kerajaan Arab Saudi telah menjadi
tulang punggung pendukung finansial bagi rakyat palestina. Sementara,
bagi Israel dan pendukungnya hal ini diterjemahkan sebagai dukungan
terhadap terorisme dalam memerangi Israel.[10] |
Bantuan pangan dunia |
Dunia |
2008 |
± US$500 Juta |
Arab Saudi mendonasikan dana sebesar US$ 500 juta dalam upaya
membantu mencapai jumlah total US$755 juta yang ingin diraih oleh
Program Pangan Dunia milik PBB untuk memerangi krisis harga pangan dunia.[11][3] |
Bantuan Gempa bumi Haiti 2010 |
Haiti |
2010 |
± US$50 Juta |
Arab Saudi menyumbangkan dana sebesar US$50 Juta yang menurut Agence
France-Presse (AFP) merupakan sumbangan terbesar dari negara Timur
Tengah manapun untuk korban gempa Haiti, yang disalurkan melalui Perserikatan Bangsa-bangsa.[3][12] |
Diatas tahun 2010
Kargo berisi bantuan untuk korban gempa bumi di Indonesia tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta.
[13]
Bantu untuk korban gempa Gayo |
Indonesia |
2013 |
10 Ton Kurma |
Pemerintah Arab Saudi melalui Duta Besar Kerajaan Arab Saudi di
Jakarta Mustofa Ibrohim Almubarok telah menyerahkan bantuan korma 10 ton
untuk korban gempa bumi Aceh Tengah dan Bener Meriah serta masyarakat
Aceh. Bantuan itu diserahkan melalui Kantor Penghubung Aceh di Jakarta.[14] |
Bantuan defisit keuangan Palestina |
Palestina |
Juli 2012 |
± US$100 juta |
Kucuran dana senilai Rp946 Miliar untuk warga Palestina di Jalur Gaza, Tepi Barat dan Yerusalem Timur.[15][16] |
Bantuan defisit keuangan Palestina |
Palestina |
2013 |
± US$100 juta |
Palestina yang menghadapi defisit keuangan akibat serangan militer.
Selain itu pemerintah Palestina kesulitan membayar lebih dari 300 juta
dolar pengeluaran bulanan sejak Israel menyita 100 juta dolar dari pajak
kepabeanan. Gaji para pekerja sektor publik belum dibayar hampir tiga
bulan.[16] |
Bantuan ekonomi Mesir |
Mesir |
Mei 2012 |
± Rp18,4 Trilyun |
Bantuan untuk membantu menstabilkan perekonomian Mesir akibat
kerusuhan dan situasi politik yang panas berupa dana sebesar US$500 juta
dan US$1 Miliar dalam bentuk deposito di Bank Sentral Mesir, US$250
juta untuk pembiayaan ekspor gas, bantuan tunai sejumlah US$200 juta
untuk membantu pengembangan usaha kecil dan menengah di Mesir.[17] |
Bantuan ekonomi Mesir |
Mesir |
Juli 2013 |
± US$5 miliar. |
Bantuan yang diputuskan oleh Raja Abdullah terdiri atas dua miliar
dolar deposito bebas bunga di bank sentral Mesir, satu miliar dolar
donasi dan setara dengan dua miliar dolar berupa produk-produk minyak
dan gas.[18] |
Bantuan untuk pengungsi krisis Suriah |
Suriah |
Agustus 2012 |
US$ 125 juta |
Pada Agustus 2012, iring-iringan 43 truk yang memuat makanan,
obat-obatan, dan pakaian meninggalkan Riyadh sebelum Magrib menuju
Suriah. Konvoi kendaraan ini membawa bantuan kemanusiaan senilai US$ 125
juta atau sekitar Rp 1,2 triliun.[19] |
Bantuan untuk pengungsi Suriah di Yordania |
Suriah; Yordania |
Januari 2013 |
± US$10 juta |
Pengiriman bantuan kepada pengungsi di kamp pengungsian yang ditinggali 30.000 pengungsi korban krisis Suriah di Yordania.[20] |
Bantuan untuk korban Banjir Sudan 2013 |
Sudan |
2013 |
±US$10 juta |
Pasca hujan deras dan banjir besar yang menimpa sebagian besar
negeri Sudan. Raja Arab Saudi memerintahkan untuk memberikan US$10 juta
bantuan darurat korban banjir besar di Sudan.[21] |
Bantuan keuangan |
Somalia |
2013 |
±US$136 juta |
Dihadapan perwakilan UNHCR untuk Somalia, Kedutaan KSA
di Washington menyatakan bahwa Kerajaan Saudi tengah
mengimplementasikan dan menyetujui bantuan senilai SR508 juta (US$135
juta) untuk Somalia.[22] |
Pengumpulan dan penyaluran bantuan untuk krisis Suriah |
Suriah |
2014 |
Tidak tersedia |
Pemerintah kerajaan Arab Saudi membentuk Hamlah Wathaniyah Saudiyah
sebagai badan resmi untuk mengumpulkan dan menyalurkan bantuan untuk
Suriah. Organisasi tersebut dikoordinir langsung oleh menteri dalam
negeri Arab Saudi, Muhammad bin Naif bin Abdul Aziz.[23] |
Bantuan untuk anak-anak pengungsi Suriah |
Suriah |
2014 |
60 truk bantuan |
Raja Abdullah memberangkatkan 60 buah truk membawa sumbangan untuk anak-anak konflik di Suriah. Mufti Sheikh Abdul Aziz Alu-Sheikh
menyerukan kepada rakyat untuk mengeluarkan zakat kepada pengungsi
Suriah dalam pernyataan video yang ditayangkan oleh Kampanye Nasional
untuk Mendukung Suriah yang diharapkan dapat mengumpulkankan jutaan riyal.[24] |
Bantuan untuk pengungsi krisis Rohingya |
Myanmar |
2012 |
± US$50 juta |
Selain menampung pengungsi Rohingya di negaranya semenjak tahun 1968
dan memberikan status kewarganegaraan gratis pada 250.000 pengungsi,
pada Agustus 2012 atas perintah Raja Abdullah
pemerintah Arab Saudi juga telah memberikan bantuan bantuan dana
sebesar US$50 juta (Rp486 miliar) kepada Rohingya yang terkena konflik di Rakhine.[25] |
Bantuan untuk korban Topan Haiyan di Filipina |
Filipina |
2013 |
± US$10 juta |
Kerajaan Arab Saudi memberikan bantuan untuk korban Topan Haiyan di
Filipina. "Atas nama presiden, rakyat Filipina dan orang-orang di daerah
bencana, kami mengucapkan terima kasih kepada Penjaga Dua Masjid Suci
Raja Abdullah bin Abdul Aziz al-Saud atas sumbangan untuk upaya bantuan
korban," tulis pernyataan Duta Besar Filipina untuk kerajaan Arab Saudi
yang diposting di website kedutaan.[26] |
Bantuan untuk korban Serangan Israel ke Gaza 2014 & Bantuan belanja negara tahun 2014. |
Palestina |
2014 |
± US$80 juta + US$60 juta |
Pada hari Minggu 13 Juli 2014 Raja Saudi Abdullah bin Abdulaziz Al Saud mengucurkan bantuan dana kepada organisasi kemanusiaan Bulan Sabit Merah
(Red Crescent) Palestina di Gaza sebesar 200 juta riyal Saudi atau
sekitar Rp 620 miliar untuk korban dampak konflik antara Israel-Gaza.[27]
Kemudian dua minggu setelahnya, pada 25 Juli sebesar RS 100 Juta (US$27
juta) kepada Kementrian Kesehatan Palestina, diakibatkan belum
berhentinya serangan dari Israel.[28] Pada 17 Agustus 2014, dalam pertemuan Organisasi Kerja Sama Islam, Perdana Menteri Palestina Rami Hamdalah
menyatakan terima kasih dan apresiasinya kepada Raja dan Kerajaan Arab
Saudi untuk segala dukungan, bantuan, rekronstruksi, kepemimpinan dan
untuk selalu berdiri disisi Palestina.[29]
Arab Saudi juga menutupi kebutuhan belanja Palestina untuk tiga bulan
terakhir pada tahun 2014 dengan bantuan langsung tunai sebesar US$60
juta.[30] |
Bantuan untuk korban krisis Irak sepeninggal pendudukan Amerika Serikat (2011-2014) |
Irak |
2014 |
± US$500 juta |
Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-Moon menyambut baik dan menyampaikan ucapan terima kasih kepada Penjaga Dua Masjid Suci, Raja Abdullah bin Abdul Aziz atas sumbangan dana sebesar US$500 juta (Rp 5.795.000.000.000,-) kepada PBB untuk bantuan kemanusiaan kepada masyarakat yang terkena dampak konflik yang tengah berlangsung di Irak.[31] |
Dan bantuan-bantuan dalam bidang kemanusian lainnya yang lebih kecil
Sumber : wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar